berikabarnusantara.id, MALINAU – Ratusan masyarakat dari 3 kecamatan Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) berkumpul memadati Kawasan Siring Seluwing di Kecamatan Malinau Kota, menggelar tradisi adat acara Doa Tolak Bala bersama, Rabu (13/9/2023).
Terkait dengan tradisi itu, Camat Malinau Kota M Yusup, menjelaskan masyarakat yang hadir dating dari 3 kecamatan, yakni berasal dari Kecamatan Malinau Kota, Malinau Utara dan Malinau Barat.
“Baru kali ini acara Tolak Bala dilaksanakan secara massal di Malinau. Ada warga dari tiga kecamatan yang hadir. Saya berterima kasih sekali kepada para tokoh masyarakat dan seluruh warga Malinau yang sudah mendukung kegiatan ini, hingga terlaksana dengan baik. Terlihat memang warga sangat antusias sekali ikut andil pada kegiatan ini,” kata Camat Yusup.
Sementara itu, salah seorang sesepuh Tokoh Adat Tidung H Basrin, mengungkapkan tradisi tolak bala ini merupakan tradisi turun temurun dari jaman nenek moyang di wilayah Malinau.
Acara Tolak Bala ini memang sudah menjadi agenda rutin tahunan yang digelar di Malinau. Dalam kegiatan juga dihadiri pejabat kecamatan, aparat desa, Babinkamtibmas, Babinsa, Ketua RT, tokoh masyarakat dan perwakilan dari sekolah yang ada di tiga kecamatan tersebut.
“Kita jalani sampai hari ini dan anak cucu kita bisa meneruskannya kelak. Memang sungguh luar biasa antusias masyarakat yang hadir. Pak Camat Malinau Kota bisa melaksanakan ini secara massal juga baru pertama kali,” ujar Basrin.
Dijelaskan, tahapan tradisi tolak bala ini biasanya dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu diawal dan diakhir Bulan Safar.
“Seperti yang kita laksanakan hari ini adalah diakhir Safar. Allah menurunkan sebanyak 320 bala atau musibah secara serentak,” terang tokoh adat Tidung itu.
Basrin mengajak seluruh umat muslim, tidak hanya di Malinau melainkan di semua tempat untuk memohon doa kepada Allah SWT, agar terhindar dari bala atau musibah.
Selain doa tolak bala, ada juga yang dinamakan mandi air salamun. Maksudnya, pada daun janur tersebut sudah tertulis doa-doa dan ada delapan doa yang tertera pada daun janur yang sudah memang disiapkan untuk dipakai di kepala anak-anak yang dimandikan.*
Editor : Akung