berikabarnusantara.id, MALINAU – Kawasan Desa Tanjung Lapang Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), disebut-sebut selalu menjadi “langganan” banjir, jika turun hujan deras dalam waktu lama.
Ketua RT XIV Desa Tanjung Lapang Kecamatan Malinau Barat Ibrahim.
Ibrahim, Ketua RT XIV Desa Tanjung Lapang Kecamatan Malinau Barat, mengaku terbilang sering kali menyaksikan susana banjir merendam kawasan yang dihuni ratusan warga itu.
Menurutnya, banjir sangat mudah menggenangi lokasi pemukiman warga sekitar dan banjirnyapun sulit diprediksi. Hampir bisa dipastikan setiap hujan turun akan terjadi banjir dan nyaris seluruh lokasi terendam.
Menyoroti soal banjir di RT XIV Desa Tanjung Lapang Kecamatan Malinau Barat itu, warga berharap pemerintah daerah Kabupaten Malinau dapat sesegera mungkin mencarikan solusi dalam menanggulangi persoalan banjir yang kerap melanda.
Butuh penanganan ekstra, karena lokasinya di Kawasan RT XIV Desa Tanjung Lapang Kecamatan Malinau Barat berada di dataran rendah terhimpit sungai-sungai, yakni Sungai Lapang dan di atasnya ada dua cabang anak Sungai, yaitu Sungai Malinau dan Sungai Mentarang.
“Memang ada dari Dinas Perkerjaan Umum (DPU) Kabupaten Malinau yang pernah mengontrol atau mengecek lokasi Sungai belum lama ini. Mereka (DPU) ini minta tolong orang-orang yang punya tanah/lahan akan dilewati dengan unit itu tidak ganti rudi. Karena itu, sekaligus maksudnya buka, buat jalan jadi nantinya ada jalan di sepanjang pinggir Sungai,” ujar Ketua RT XIV Desa Tanjung Lapang Ibrahim.
Dijelaskan, pokoknya sepanjang sungai ini diikuti, tapi sekarang dia kerja dari ke Tanjung Lapang dulu tembus ke RT 11. Jadi, ada jalan pinggir sungai.
“Alasannya, kenapa ada jalan di sepanjang pinggir Sungai, karena supaya siring yang dari Tanjung Lapang itu akan sampai ke sini, ke kawasan RT XIII -XIV,” terang Ibrahim yang mengaku ikut juga menemani petugas DPU saat pengecekan sungai.
DPU berharap, sambung Ibrahim, mana saja lahan-lahan masyarakat yang dilewati alat berat itu, masyarakat atau pemilik lahan nantinya diundang rapat di kantor desa langsung akan diberi pengarahan, karena lahan-lahan yang terkena proyek itu itu tidak ada ganti rugi.
“Kita berpikir hitungannya untuk keindahan Kawasan desa kita juga, pinggir sungai itu akan bagus dirapikan semua gitu. Seperti kita yang hobi mancing ‘kan enaklah, nanti bawa kendaraan menyusuri tepian Sungai,” ujarnya seraya berseloroh.
Ibrahim mengungkapkan, Kawasan RT XIV dihuni kurang lebih 150 Kepala Keluarga (KK).
Ketua RT XIV Desa Tanjung Lapang yang dikenal sebagai Kawasan “langganan” banjir, jika sungainya sudah dinormalisasi, meskipun banjir namun proses surutnya kemungkinan lebih cepat.
Ibrahim bersama ratusan warganya membayangkan, jika pinggiran sungai akan tertata rapi dan bersih, terlebih jika di sepanjang bibir sungai di siring dengan cor beton akan terlihat indah dan nyaman.*(sal)
Editor : Akung