Dispar Kukar Perlahan Perbaiki Destinasi Wisata di Tenggarong

0 0
Read Time:1 Minute, 32 Second

berikabarnusantara.id, KUKAR – Kendati sementara ini terbentur dengan masih minimnya investor yang belum tergerak berinvestasi, khususnya di wilayah Tenggarong, namun Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Slamet Hadiraharjo, mengatakan pihaknya perlahan memperbaiki destinasi yang ada di Kota Tenggarong.

Kabupaten Kukar dikenal dengan banyaknya lokasi/tempat wisata, baik yang modern ataupun kebudayaan, namun lambat laun kian kurang beroprasi.

Pembangunan tempat wisata, tidak lepas dari pelaku usaha/investor yang turut andil dalam mengembangkan infrastruktur kawasan wisata.

Kadispar Kukar Slamet Hadiraharjo, menjelaskan kabupaten-nya masih pelan-pelan dalam membenahi tempat wisata, khususnya di Kota Tenggarong.

Hal itu akan mudah, ketika para investor ikut andil dalam pembenahan tempat wisata di Kukar yang telah lama tidak beroprasi.

“Di Tenggarong ini masih minim investor yang masuk untuk mengembangkan lokasi wisata,” ujar Kadispar Slamet Hadi Rajaharjo, saat ditemui wartawan, Senin (9/10/2023).

Menurutnya, sudah ada beberapa kali investor datang dan ingin masuk untuk melakukan pembenahan tempat wisata di Kukar.

Kemungkinan, sudah ada 5 investor yang ingin masuk, yaitu perusahaan lokal dan ada beberapa nasional juga. Rekomendasi dari pihak Dinas pariwisata Kukar, menyarankan untuk melakukan pembenahan ke Pulau Kumala Tenggarong.

Tepi dari banyaknya investor yang telah ditemui saat mengajukan proposal tentang pengelolaan tempat wisata, banyak dari investor tidak kembali lagi, tanpa alasan yang jelas.

“Pada saat ketemu pertama dengan investor, mereka semangat sekali, tapi setelah kembali lagi disuruh siapkan dokumennya, konsep pengeloaannya sampai saat ini tidak ada yang kembali” katanya.

Slamet juga mengungkapkan, dengan adanya investor masuk ada banyak keuntungan. Salah satunya, untuk pengelolaan tidak mengeluarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan dapat pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Keuntungan yang didapat, pertama untuk pengelolaan dari Dispar tidak ada mengeluarkan anggaran APBD. Kedua, otomatis dengan adanya pihak ketiga (investor), pembangunan dapat berjalan dengan baik. Ketiga, adanya PAD yang masuk ke Pemerintahan Kukar,” papar Kadispar Slamet.* (rob)

Editor : Akung

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *