berikabarnusantara.id, KUKAR – Kepada Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dr Leni Astuti, menjelaskan kekurangan gizi sejak bayi bisa terjadi saat dalam kandungan ibu, karena tidak mencukupi kebutuhan nutrisi selama masa kehamilan, sehingga hal tersebut dapat menyebabkan masalah stunting pada anak.
Berdasarkan data survei status gizi Indonesia (SSGI), target prevalensi stunting di Kukar pada 2021 sebanyak 26,4 persen. Kemudian 2022, sebesar 21,89 persen. Tahun 2023 ini sebesar 18,13 persen, dan 2024 sebesar 14,42 persen.
Secara prevalensi, sambung Kabid Dinkes Leni Astuti, Kabupaten Kukar masih di prasentase 27.1 persen angka stunting.
“Secara SSGI kita di Kukar mencapai di angka 27 persen, masih tinggi. Namun, secara eppgbm by name by address, anak-anak yang kita timbang, kita ukur, itu berada di angka 17,64 persen. Berarti, kita masih banyak PR di sini,” ungkapnya, Senin (16/10/2023).
Untuk mengurangi kasus stunting, jelasnya, kita dapat melakukan pembenahan mulai dari remaja, dengan program minum Tablet Tambah Darah (TTD).
Dengan minum TTD, sejak remaja diharapkan mampu mengurangi potensi lahiran bayi dalam keadaan stunting.
Gerakan yang dilakukan Dinkes Kukar dalam menghadapi kasus stunting dengan melakukan program aksi bergizi, yang diadakan pada sekolah-sekolah di Kabupaten Kukar.
“Program itu bergerak dan besosialisasi kepada para remaja, seperti aksi olah raga bersama, makan bersama dan minum tablet tambah darah secara bersama-sama,” terangnya.
Program TTD yang telah dijalankan Dinkes Kukar sejak tahun lalu yang selalu digelar pada hari Jumat di sekolah.
“Tahun lalu kita sudah melakukan program ini di MTS, SMP 2 dan di MAN Kota Tenggarong. Remaja putri kita wajib minum tablet tambah darah secara bersama-sama,” katanya.
Kedepannya, akan digelar kegiatan seremonial untuk minum TTD secara serentak di Kabupaten Kukar, dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN).
“Diharapkan dengan adanya program ini (TTD) yang dilakukan kepada para remaja di Kabupaten Kukar dapat memperbaiki kasus stunting,” harapnya
Kepada masyarakat luas, pesan Leni, khususnya warga Kabupaten Kukar agar selalu menjaga kesehatan dengan melaksanakan pola Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dalam sehari hari.
“Jaga kondisi tubuh, rajin berolah raga dan rajin mengkonsumsi vitamin atau suplemen untuk menambah gizi pada tubuh kita. Salam Sehat Selalu untuk Masyarakat Kutai Kartanegara,” pungkasnya berpesan.* (rob)
Editor : Akung