Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mememeriksa kesehatan hewan kurban di wilayah di Kukar.
berikabarnusantara.com, KUKAR – Menjelang Idul Adha 1445 Hjiriah, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mememeriksa kesehatan hewan kurban di wilayah di Kukar. Langkah ini merupakan agenda rutin untuk memastikan kelayakan hewan kurban yang akan didistribusikan kepada masyarakat.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Kukar, Aji Gazali Rahman, mengungkapkan bahwa pemeriksaan ini telah dilaksanakan secara intensif sejak beberapa hari terakhir.
“Pada Hari Rabu (12/6/24) kemarin, kami sudah melakukan pemeriksaan khusus sapi kurban yang diadakan oleh pemerintah kabupaten, dalam hal ini Bagian Kesra. Ada sekitar 152 ekor sapi yang diperiksa di Maluhu,” ujar Ali, Kamis (13/6/2024).
Ali juga bilang, pada tahun 2024, ketersediaan hewan kurban di Kukar mencapai 5.345 ekor yang terdiri dari 4.377 ekor sapi, 930 ekor kambing, 30 ekor domba, dan 8 ekor kerbau.
“Ketersediaan sapi kurban tahun ini melimpah, tidak ada kekhawatiran kekurangan. Tahun lalu hanya sekitar 2.500 ekor. Tetapi tahun ini lebih banyak, karena banyak yang berkurban secara mandiri, termasuk perusahaan dan instansi,” paparnya.
Diterangkan, proses pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, meliputi penampilan luar hewan untuk memastikan bebas dari penyakit, umur yang cukup, kondisi fisik yang sehat, tidak luka dan tidak mengeluarkan lendir.
Setelah dinyatakan sehat melalui pemeriksaan, setiap ternak diberikan tanda identifikasi berupa ID card dan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang menyatakan bahwa hewan tersebut layak dikonsumsi dan dikurbankan.
“Lokasi pemeriksaan hewan ternak meliputi beberapa lokasi seperti Jelawat, Lais, Bukit Biru, dan Tambak Rel. Di Loa Kulu ada Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang mendukung wilayah Jonggon, Loa Kulu dan sekitarnya,” jelasnya
“Pemeriksaan di kecamatan lain masih berlangsung. Biasanya penjual dan peternak tidak langsung mengangkat hewan yang dijual, melainkan memelihara terlebih dahulu hingga menjelang H-1 atau pada Hari Raya Idul Adha, untuk menghindari risiko penyakit selama pengiriman,” jelasnya.
Ali membeberkan, dari 20 kecamatan yang sudah diperiksa, salah satunya adalah Tenggarong. Sementara, kecamatan lainnya masih dalam proses pemeriksaan. (rob)
Editor : Akung