Pemkab Kukar Susun Kurikulum Mulok Berbasis Bahasa Kutai di Sekolah

0 0
Read Time:2 Minute, 1 Second

Penulis Kurikulum Bahasa Kutai, Sulaiman.

berikabarnusantara.com, KUKAR – Demi mempertahankan Identitas Kultural Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), menyusun kurikulum Muatan Lokal (Mulok) yang berbasis Bahasa Kutai pada setiap Sekolah Dasar SD dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Seperti diketahui, Suku Kutai sebagai salah satu rumpun masyarakat asli Kalimantan Timur (Kaltim) yang memiliki sejarah panjang serta banyak berdiam di wilayah Kabupaten Kukar hingga saat ini.

Penulis Kurikulum Bahasa Kutai, Sulaiman mengatakan pihaknya tengah berjuang menyusun strategi untuk mejalankan Mulok dengan bahasa daerah Kutai pada setiap sekolah di Kukar. Hal ini merupakan komitmen dari Bupati Kukar, Edi Damansyah, guna melestarikan bahasa daerah.

“Tujuan dari kurikulum bahasa Kutai ini, masuk dalam Mulok pada setiap sekolah, dikarenakan bahasa tersebut merupakan salah satu rumpun bahasa di Kaltim yang saat ini terancam punah,” ucap Sulaliman, Selasa (18/06/2024).

“Program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sendiri sudah ada namanya juga program revitalisasi bahasa daerah. Kami juga tengah berkomunikasi dengan Kantor Bahasa di Provinsi Kaltim untuk memperkuat implementasinya,” jelasnya

Sulaiman bilang, dalam proses menjalankan kurikulum bahasa daerah setiap sekolah, pihak Pemkab Kukar tengah melakukan berbagai tahapan. Saat ini, telah memasuki tahapan sosialisasi ke setiap kecamatan.

“Tahun lalu, program ini hanya melalui tahapan uji coba, namun tahun ini akan diimplementasikan secara penuh,” katanya.

Diungkapkan, pembelajaran Mulok bahasa Kutai di sekolah-sekolah SD dan SMP diharapkan tidak hanya menggunakan bahasa daerah secara tertulis, namun dalam menerangkannya setiap guru dapat berbahasa Kutai.

Ditekankan, kurikulum ini tidak hanya mengajarkan bahasa, melainkan ada cangkupan aspek kebudayaan daerah, seperti permainan tradisional, musik daerah dan tari-tarian, guna memberikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada para siswa.

“Pembelajaran bahasa Kutai akan dimulai dengan bahasa Kutai Tenggarong. Harapannya, melalui program ini, bahasa Kutai dapat lestari dan orang Kutai bangga menggunakan bahasa mereka,” tambahnya.

Disisi lain, Penulis Kurikulum bahasa Kutai menyebutkan, kendala saat ini yang dihadapi ialah terkait ketersediaan buku yang masih sangat minim dan banyak belum tercetak.

“Permasalahannya disini pengadaan buku tersebut yang terhambat sampai saat ini, tetapi kalau melalui file PDF sudah dibagikan kepada guru-guru,” jelas Sulaiman.

Sulaiman mengatakan, betapa pentingnya semboyan ‘Tri Gatra Bahasa’. Artinya, setiap orang harus mengutamakan bahasa nasional, menguasai bahasa asing dan melestarikan bahasa daerah.

“Jangan sampai modernisasi itu mengikis kebudayaan kita, terutama bagi bahasa daerah kita saat ini,” ujarnya.

Sebagai informasi, pada tahun lalu, Kaltim memiliki dua bahasa yang menjadi prioritas, seperti bahasa Kutai dan bahasa Dayak. Tahun ini, program revitalisasi bahasa daerah juga mencakup bahasa Paser. (rob)

Editor : Akung

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *