Kantor Camat Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
berikabarnusantara.com, KUKAR – Pemerintah Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) membentuk Tim Satgas Penanganan Stunting. Pembentukan satgas itu bagian dari upaya penanganan stunting di kawasan tersebut.
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak, akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Stunting bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu hamil atau anak pada masa pertumbuhannya.
Stunting ditandai dengan tinggi anak yang lebih pendek daripada standar usianya. Stunting masih menjadi masalah yang harus segera ditangani dan dicegah.
Perlu diketahui, bahwa anak yang tinggi badannya di bawah rata-rata, belum tentu mengalami kekurangan gizi.
Hal ini karena tinggi badan dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Jadi, bila kedua orang tua berpostur tubuh pendek, anak juga bisa memiliki kondisi yang sama.
Camat Anggana, Rendra Abadi, menjelaskan peran Satgas Penanganan Stunting itu sangat memberikan pengaruh besar terhadap penurunan stunting.
Satgas itu terdiri dari internal Kecamatan Anggana, Pemerintah Desa di Anggana, tim kesehatan hingga masyarakat.
“Di bentuknya satgas ini memberikan pengaruh terhadap penurunan stunting. Alhamdulillah, dari tahun ke tahun informasi yang diterima angka stunting mengalami penurunan,” jelas Rendra Abadi, Selasa (25/06/2024).
Adapun peran satgas dalam penanganan stunting, yaitu melakukan sosialisasi, peninjauan lapangan, pendataan, penanganan serta pencegahan.
Hal itu telah rutin dilaksanakan oleh Satgas Penanganan Stunting, agar masyarakat Anggana tidak ada yang terkonfirmasi stunting.
“Kita melakukan sosialisasi kepada ibu hamil atau orang tua, untuk memperhatikan pola makan,” ujarnya.
Pihaknya juga menekankan kepada seluruh pemerintah desa atau kelurahan, untuk serius menangani persoalan stunting tersebut.
Pemerintah Kecamatan Anggana secara intens melakukan koordinasi dengan pihak terkait, untuk dapat mendukung dalam penekanan angka stunting.
Ditargetkan, pada 2024 ini kasus stunting di Anggana bisa tertangani dengan baik, bahkan tidak ada lagi anak yang terkonfirmasi stunting.
Karena generasi muda yang sehat sangat dibutuhkan dalam pembangunan daerah, apalagi menghadapi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Kami berharap, semua pihak bisa bersinergi dengan baik dalam menekan permasalahan stunting di Anggana ini,” pungkasnya. (rob)
Editor : Akung