Desa Teluk Dalam Siapkan Rumah Singgah sebagai Aset Produktif Baru

0 0
Read Time:1 Minute, 45 Second

ASET DESA : Kepala Desa Teluk Dalam, Supian, rumah singgah ini kami siapkan sebagai aset desa yang produktif. (foto: rob)

berikabarnusantara.com, KUKAR – Desa Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), mempiapkan rumah singgah sebagai aset produktif baru dengan melibatkan warga dalam pengelolaannya.

Pemerintah desa setempat, kini tengah mempersiapkan langkah strategis untuk mendorong kemandirian ekonomi desa.

Salah satu inovasi yang kini digarap adalah rencana pembangunan rumah singgah berkapasitas 20 kamar, yang ditargetkan menjadi sumber Pendapatan Asli Desa (PAD), sekaligus wadah pemberdayaan masyarakat.

Kepala Desa Teluk Dalam, Supian, menyebut bahwa inisiatif ini lahir dari kebutuhan desa untuk memiliki aset produktif yang tidak hanya berfungsi secara ekonomis, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi warga.

Lokasi pembangunan pun dipilih secara cermat, tepat di depan kantor desa dan berdekatan dengan lahan yang direncanakan untuk pembangunan rumah sakit.

“Rumah singgah ini kami siapkan sebagai aset desa yang produktif. Letaknya strategis, di depan kantor desa, dan dekat dengan rencana rumah sakit. Ini akan menjadi peluang ekonomi bagi desa dan masyarakat,” terang Supian, pada Kamis (31/07/2025).

Supian menekankan, konsep rumah singgah tersebut dirancang bukan hanya sebagai fasilitas inap biasa. Pemerintah desa berkomitmen melibatkan masyarakat dalam pengelolaan operasionalnya, mulai dari petugas kebersihan, layanan konsumsi, hingga staf resepsionis.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal pun akan didorong untuk menjadi mitra penyedia layanan bagi para tamu.

“Warga harus ikut merasakan manfaatnya. Jadi, pengelolaan rumah singgah ini akan melibatkan UMKM lokal, agar ada perputaran ekonomi di dalam desa sendiri,” terangnya.

Selain sebagai sumber PAD, keberadaan rumah singgah ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan akomodasi bagi masyarakat luar daerah yang datang untuk berbagai keperluan, seperti bisnis, kunjungan keluarga, hingga akses layanan publik.

Supian menyebut, pihaknya telah menjalin koordinasi dengan pemerintah kabupaten, agar proyek ini berjalan sesuai regulasi.

Pembangunan rumah singgah akan dilakukan secara bertahap menggunakan Dana Desa. Namun, Supian membuka peluang untuk menggandeng pihak ketiga sebagai mitra kerja sama dalam percepatan pembangunan dan pengelolaan aset tersebut.

“Kami ingin PAD desa meningkat, sehingga dapat digunakan untuk pembangunan yang lebih luas lagi ke depan. Ini langkah awal menuju kemandirian ekonomi desa,” harapnya. (rob)

Editor : 54H

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *